Latest News

Saturday, April 26, 2014

Dimas Kadet STIP Tewas di Tangan Senior

Dimas Kadet STIP Tewas di Tangan Senior 

Kekerasan kembali terjadi di kampus calon pelaut sekolah tinggi ilmu pelayaran (STIP), kadet yunior Dimas yang berasal dari Medan, Sumatera Utara harus meregang nyawa di bantai oleh para seniornya di kampus calon pelaut handal yang dulunya bernama AIP (Akademi Ilmu Pelayaran) ini yang terletak di Marunda, tanjung priok, Jakarta Utara

Kematian Dimas calon pelaut Kadet STIP ini bukanlah kasus pertama kematian yunior saat menempuh pendidikan di sekolah tinggi ilmu pelayaran, beberapa waktu lalu juga terjadi kekerasan oleh senior-senior kakak kelas yang lebih tinggi kepada para junior adik kelas yang baru masuk ke sekolah akademi ilmu pelayaran ini

Cerita-cerita kekerasan senior kepada yunior ataupun kejadian-kejadian keisengan para senior kepada yunior sudah menjadi rahasia umum ketika menempuh pendidikan di sekolah-sekolah yang menggunakan sistem boarding school atau sekolah yg tinggal di asrama-asrama layaknya seperti sekolah pelayaran STIP ini

Berikut kronologis kejadian penganiayaan senior sekolah tinggi ilmu pelayaran AIP yang kami dapatkan dari lawan website berita pelaut surveyor ini 


STIP yang dulunya di sebut AIP (Akademi Ilmu Pelayaran) kembali makan korban, kali ini kadet yunior harus meregang nyawa dibantai oleh kakak senior di sekolah AIP atau STIP (sekolah tinggi ilmu pelayaran) berikut Kronologis Penganiayaan Senior Kepada Junior di STIP Milik Kemenhub sehingga memakan korban 1 Tewas dan 6 Alami Luka Parah.

Kronologis Penganiayaan Senior Kepada Junior di STIP Milik Kemenhub: 1 Tewas dan 6 Alami Luka Parah
Kronologis Penganiayaan Senior Kepada Junior di STIP Milik Kemenhub: 1 Tewas dan 6 Alami Luka Parah

Jakarta - Aksi kekerasan terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) milik Kemenhub di Jakut. Aksi senior junior di sekolah milik pemerintah ini sungguh keterlaluan. Seorang mahasiswa tewas dan enam lainnya mengalami luka-luka, akibat dianiaya seniornya.

"Ini kita sedang selidiki, ada seorang yang tewas dan enam dirawat di rumah sakit," terang Kapolres Jakarta Utara Kombes M Iqbal saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (26/4/2014).

Menurut Iqbal peristiwa ini terjadi pada Jumat (25/4). Pihak kepolisian segera bergerak melakukan penyelidikan. Pihak kepolisian mendapat laporan dari orangtua korban. Seorang korban tewas diketahui bernama Dimas kadet STIP dan kini jenazahnya dibawa ke Medan, Sumut.

"Saksi-saksi sudah kita periksa," terang dia.

Pihak kepolisian sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan Kakak Senior AIP di Mapolres Jakarta Utara. Dalam waktu dekat Polres Jakarta Utara juga akan menggelar jumpa pers.



Dimas, seorang mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) tewas di tangan seniornya. Korban mengalami luka-luka lebam di sekujur tubuhnya. Jenazah Dimas kini sudah dibawa keluarga pulang ke Medan, Sumut.

"Kita sedang melakukan penyelidikan tentang dugaan penganiayaan oleh oknum siswa STIP," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (26/4/2014).

Iqbal menuturkan peristiwa dugaan penganiayaan ini terjadi pada Jumat (25/4). Pihak kepolisian yang mendapat laporan dari keluarga segera bergerak. Sejumlah saksi sudah diperiksa.

"Ada luka-luka lebam di dada," tegas Iqbal.

Pihak kepolisian sampai saat ini masih melakukan pemeriksaan di Mapolres Jakarta Utara. Dalam waktu dekat Polres Jakarta Utara juga akan menggelar jumpa pers.

Kekerasan di lingkungan sekolah terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) milik Kemenhub di Jakarta Utara. Seorang mahasiswa STIP meninggal dunia, dan enam orang lainnya mengalami luka parah. Mereka diduga dianiaya seniornya di sekolah tersebut.

"Beberapa oknum yang diduga melakukan penganiayaan ke adik kelasnya kita amankan," terang Kapolres Jakarta Utara Kombes M Iqbal saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (26/4/2014).

Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Jumat (25/4). Seorang mahasiswa yang tewas bernama Dimas, sedang 6 lainnya belum diketahui dan masih dirawat di rumah sakit.

"Mereka alami luka-luka lebam di dada," teran Iqbal.

Pihak kepolisian yang mendapat laporan segera bergerak. Pada Jumat malam, sejumlah senior yang diduga melakukan kekerasan diamankan. Belum diketahui apa alasan para pelaku melakukan tindakan kekerasan.

"Ada 8 yang diamankan, kita belum tahu motifnya. Ini masih kita periksa di Polres," tutup Iqbal.

8 Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) yang diduga menganiaya juniornya, Dimas hingga tewas masih diperiksa Polres Jakarta Utara. Polisi belum menetapkan tersangka pada 8 senior itu.

"Nanti masih penyelidikan," kata Kapolres Jakarta Utara Kombes Pol M Iqbal saat dikonfirmasi detikcom, Sabtu (26/4/2014).

Iqbal menjelaskan, dugaan penganiayaan terjadi pada Jumat (25/4). Pihak kepolisian mendapat laporan dari orangtua korban. Pihak kepolisian bergerak melakukan pengamanan.

"8 orang diamankan dan masih diperiksa. Saksi-saksi juga diperiksa," jelas dia.

Selain Dimas, 6 rekannya yang lain juga mengalami luka-luka. "Luka lebam," tambah Iqbal.

Polres Jakarta Utara rencananya sore ini akan melakukan jumpa pers terkait kasus STIP ini.


sumber : 
http://kapal-pelaut-surveyor.blogspot.com/2014/04/kronologis-penganiayaan-senior-kepada.html

1 comment:

  1. Kami Hadir Untuk Menjalin Tali Silatuh Rahmi,Guna Untuk Membantu Para Masyarakat Di Muka Bumi Ini ,Dengan Segala Permasalahan Yang Ada,Karena Di Dalam Masyarakat Yang Kita Tahu Saat Sekarang Ini,Masih Banyak Masyarakat Yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan,Untuk Itu,Izinkan Saya Mbah Karwo Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Karwo Mbah memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei, maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Karwo Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 300.000 Paket 3D Sebesar Rp. 500.000 Paket 4D Sebesar Rp. 700.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0852-3162-7267 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0852-3162-7267

    ReplyDelete